Jual Beli Tanah Virtual Dinilai Menjanjikan di Masa Depan
KABARINDO, YOGYAKARTA - Pakar Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Ridi Ferdiana mengatakan bahwa jual-beli tanah virtual yang baru-baru ini heboh di Yogyakarta menjanjikan di masa mendatang.
"Jika dibandingkan dengan kenaikan tanah di kondisi nyata tentu ini sangat menjanjikan tetapi apakah memang aman dan ada peminat yang bersedia membeli itu cerita yang berbeda," kata Ridi Ferdiana, dikutip dari Antara.
Ridi mengatakan bahwa perkembangan dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling berhubungan atau yang disebut metaverse membuat jual-beli lahan virtual menjadi investasi yang menjanjikan.
Perkembangan itu membuat lokasi-lokasi seperti universitas, situs sejarah dan budaya, dan yang lainnya diperjualbelikan dalam bentuk virtual.
"Kenaikan (nilai tanah virtual) yang dijanjikan juga menjanjikan," ucap dia.
Ridi juga memberikan contoh bahwa lahan virtual Universitas Gadjah Mada di Jogja saat ini bernilai 382,64 USDT di situs Nextearth.
Hal tersebut tak menutup kemungkinan di masa mendatang akan ada bisnis kredit kepemilikan lahan virtual.
"Konsep KPR akan sangat mungkin terjadi di sini tetapi bukan mencicil tetapi memiliki sebagian kecil dari landmark yang ada misalnya satu per 10 gedung UGM," kata dia.
Keamanan aset virtual itu sendiri didasarkan pada konsep teknologi Blockchain. Artinya, membeli tanah virtual akan memiliki kepemilikan berupa Non Fungible Token (NFT) yang mencegah aset disalin dan diperbanyak.
Baca Juga: Keluarga Dukung Dukung Ricky Kambuaya Bermain di Luar Negeri
"Legalisasinya saat ini memang belum diatur sepenuhnya untuk aset virtual ini. Tetapi mengacu pada statemen bank sentral Indonesia, uang kripto adalah komoditas digital yang perlu dikaji kredibilitasnya," kata dia.
Tanah Virtual di Jogja Sudah Diperjualbelikan
Adapun baru-baru ini heboh soal jual-beli tanah virtual di sejumlah kawasan penting di Yogyakarta.
Beberapa daerah yang sudah terjual di Nextearth.io di antaranya adalah lahan virtual di lokasi Kompleks Gedung Agung Yogyakarta terjual senilai 36,84 USDT, Kompleks Museum Benteng Vredeburg terjual 15,17 USDT, serta Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY juga telah terjual senilai 6,19 USDT.
Lahan virtual di lokasi Alun-alun Utara terjual 244.51 USDT dan Kepatihan atau Kantor Gubernur DIY terjual 17.39 USDT.
Comments ( 0 )