Jangan Mengajarkan Kucing Memelihara Anaknya
Hasyim Arsal Alhabsi, Direktur Dehills Institute)
KABARINDO, JAKARTA - Setiap ciptaan Allah SWT adalah bukti kebesaran-Nya. Ikan berenang tanpa diajarkan, dan kucing merawat anaknya tanpa diarahkan. Semua bergerak dalam harmoni fitrah yang telah Allah tetapkan. Firman-Nya:
“Dan Dia menciptakan segala sesuatu, kemudian menetapkan ukurannya dengan sebaik-baiknya.”
(QS. Al-Furqan: 2)
Begitu pula manusia, masing-masing diberi kemampuan dan jalan yang berbeda. Namun, sering kali kita lupa menghargai proses mereka. Kita tergesa-gesa menasihati, padahal yang dibutuhkan mungkin bukan kata-kata, melainkan kehadiran.
Rasulullah SAW adalah contoh sempurna dalam memahami ini. Ketika seorang Badui kencing di masjid, para sahabat ingin menegur keras. Namun, Rasulullah SAW dengan lembut meminta mereka membiarkannya selesai, lalu mengajarkan tentang kebersihan tanpa melukai perasaan si Badui. Keindahan akhlak ini menggambarkan betapa pentingnya kasih sayang melebihi nasihat.
Beliau bersabda:
“Barang siapa tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Setiap orang memiliki jalan dan pelajaran yang sedang mereka jalani. Tugas kita bukanlah memaksakan pemahaman, tetapi mendukung mereka menemukan kekuatannya sendiri. Kadang, tindakan kecil seperti pelukan, perhatian, atau mendengarkan, lebih bermakna daripada seribu nasihat.
Hargailah fitrah, pahamilah kebutuhan, dan berikan cinta dengan tulus.
Jangan nasihati orang yang membutuhkan pelukanmu.
Comments ( 0 )