Jajaki Penguatan Kerjasama, Menteri Industri Saudi akan Kunjungi RI
KABARINDO, JAKARTA - Menteri Industri dan Sumber Daya Arab Saudi Bandar Al-Khorayef akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia untuk menjajaki penguatan kerja sama kedua negara di bidang industri dan pertambangan.
Kementeriannya menyatakan bahwa Al-Khorayef akan bertemu beberapa pejabat tinggi RI dan perwakilan swasta di sektor tambang.
“Selama kunjungannya, Yang Mulia akan bertemu dengan sejumlah pejabat penting sektor publik, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri Perindustrian RI,” menurut pernyataan kementerian itu yang diterima pada Ahad.
Disebutkan, kunjungan itu bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral di sektor pertambangan yang menawarkan peluang besar untuk pertumbuhan jangka panjang bagi kedua negara.
Pada tahun fiskal terakhir, nilai ekspor bahan bakar mineral Indonesia melampaui 67 miliar dolar AS (sekitar Rp1.124 triliun), sedangkan nilai impornya mencapai 38 miliar dolar AS.
Perwakilan sektor tambang yang akan ditemui Al-Khorayef adalah Febriany Eddy, Direktur Utama dan CEO Vale Indonesia, yang sebagian sahamnya dimiliki Arab Saudi.
Arab Saudi menilai investasinya di perusahaan itu membuka peluang eksplorasi dan pengembangan infrastruktur di sektor pertambangan Indonesia, dan memastikan kebutuhan energi bersih negara itu terpenuhi di tengah transisi energi terbarukan.
Dalam pernyataannya, kementerian itu juga menyoroti pesatnya investasi Indonesia di sektor produk konsumen Arab Saudi lewat Indofood, yang telah memperluas operasi di negara itu sejak lama.
Indonesia dan Arab Saudi telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam jaminan produk halal dan pengakuan timbal balik sertifikasi halal pada Desember 2023.
MoU itu dinilai dapat membuka peluang baru bagi produsen halal Indonesia untuk mengakses pasar Saudi dan kawasan Teluk.
Arab Saudi ikut memastikan bahwa Jeddah Food Cluster, pusat produksi makanan halal yang terletak di dekat pelabuhan utama ekspor lintas benua, bisa menunjang posisi Indonesia sebagai pasar halal terbesar dunia.
“Kunjungan Yang Mulia Bandar Al-Khorayef ini menandai babak baru dalam hubungan kedua negara, dengan fokus pada inovasi, pembangunan berkelanjutan, dan kerja sama di sektor-sektor strategis,” tulis pernyataan itu.
Selain pertambangan dan industri makanan, Al-Khorayef juga akan membahas penguatan kerja sama di bidang energi terbarukan, infrastruktur, dan pertukaran keahlian industri.
Comments ( 0 )