Evaluasi dan Punishment Menanti, Cabor Jadi Korban Tim Review dan DBON
KABARINDO, JAKARTA - Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) diklaim sudah berhasil. Bahkan, sejumlah pihak juga menginginkan program ini terus berlanjut karena memiliki akurasi tinggi, manfaat konkret, dan hasil yang nyata.
Namun, jika melihat torehan kontingen Indonesia di Asian Games 2023 yang berlangsung di Hangzhou, China, beberapa hari lalu, program DBON yang digadang-gadang memiliki akurasi tinggi dan manfaat konkret untuk atlet sama sekali tak nyata.
Pada ajang pesta olahraga terbesar di Asia itu, kontingen Indonesia yang berkekuatan 413 atlet terdiri dari 235 putra dan 178 putri yang tampil dalam 30 cabang olahraga gagal memenuhi target 12 medali emas.
Skuad Garuda pulang ke Tanah Air hanya membawa 7 medali emas, 11 medali perak dan 18 medali perunggu. Torehan itu membuat Indonesia berada di peringkat 13 besar.
Kegagalan ini jelas akibat "carut marutnya" pembinaan olahraga di Indonesia. Terutama pada kinerja tim review yang hanya berpatokan pada SEA Games 2023 Kamboja lalu, dimana Indonesia mampu bertengger di posisi ketiga dengan torehan 87 medali emas, 80 perak, dan 109 perunggu.
Padahal, Asian Games merupakan ajang kejuaraan olahraga se-Asia, bukan hanya Asia Tenggara yang hanya diikuti oleh beberapa negara tetangga.
Tercatat hanya segelintir cabang olahraga yang mampu meraih medali emas dari 30 cabor yang diikuti oleh kontingen Indonesia. Untuk itu, kegagalan ini harus ditebus dengan evaluasi besar-besaran.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo dengan berat hati meminta maaf kepada seluruh masyarakat dan juga Presiden Joko Widodo atas gagalnya kontingen Indonesia di Asian Games 2023, Hangzhou, China.
"Kita akan mengadakan rapat dengan tim review dan juga seluruh cabor untuk evaluasi. Dengan berat hati saya harus minta maaf kepada seluruh masyarakat dan juga Bapak Presiden, di mana kita meleset kalau dari target tim review Kemenpora, (hasilnya) 7 medali emas dan juga nomor 13. Jadi melesetnya sangat dikit tapi jauh dari yang Bapak Presiden harapkan," kata Dito Ariotedjo usai membuka kegiatan Festival Pemuda Indonesia 2023 di halaman Kantor Kemenpora, Selasa (10/10/2023).
Menteri berusia 33 tahun itu juga memastikan akan ada evaluasi besar-besaran dan juga melayangkan punishment kepada para cabang olahraga yang tidak meraih medali dan lolos dari target di Asian Games 2023 kemarin.
"Nah ini pasti akan kita evaluasi dan juga akan ada pertanggung jawaban dan ini yang pastinya sebagai catatan kita untuk ke depan. Soal punishment pasti ada dan itu terkait dengan program pelatnas dan juga masalah support dari pemerintah untuk ke multi-event berikutnya," tegas Dito.
"Tapi ini pasti akan kita rapatkan dahulu nanti bersama para cabor dan kita lihat apa yang kita punishkan," ujar Dito.
Comments ( 0 )