Dimas Prayoga: Kita Butuh Gagasan bukan Goyangan
KABARINDO, JAKARTA - Kawan GanjarMahfud 98 menggelar Sarasehan Politik bertajuk Masa Depan Demokrasi Indonesia dalam Perspektif Anak Muda yang digelar di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).
Hadir pada sarasehan politik sebagai Narasumber diantaranya Dimas Prayoga (Demisioner Korups BEM Nusantara), Ahmad Taufan Damanik (Mantan Ketua Komnas HAM), Fanda Puspitasari (Mahasiswa Pascasarjana Fisip UI), Zainal Muttaqin (Ketua IKOHI), dan Yeni Sucipto (Manta Sekjen FITRA).
Sebagai pembicara pertama, Yeni Sucipto memberikan paparan tentang Politik Anggaran. Peranan pemuda harus melek soal politik Anggara, karena pemuda adalah garda terdepan dalam pembangunan bangsa Indonesia serta menjaga kerukunan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara Dimas Prayoga mengkritisi Gibran Rakabuming Raka yang maju sebagai Calon Wakil Presiden yang diakali hingga mencederai demokrasi beretika.
"Yang aneh saat kita mengkritisi itu, mereka bilang politik gemoy vs politik marah-marah. Ini kan aneh, kita itu butuh gagasan bukan goyangan, jadi menurut saya, kita harus fair pada diri kita masing masing bahwa kita anti orang dalam, kultur itu kita harus perbaiki. Ini sudah orang dalam aturannya dirubah lalu dipaksakan, nah ini yang sangat bahaya untuk kehidupan berbangsa," papar Dimas.
Ini sudah jelas, Dimas melanjutkan, bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) sudah cacat etika, sampai sang paman yang ketua MK pun sudah divonis copot.
"Apa yang harus kita bicarakan lagi, kita harus konsolidasikan anak-anak muda bahwa kejadian saat ini yang dipaksakan sedemikian rupa, diakal-akali agar lolos sudah tidak fair, dan mencederai etika demokrasi" pungkas Dimas. Foto: Orie Buchori/KABARINDO.com
Comments ( 0 )