Demi Percepat Transformasi Digital, Indonesia Undang Investor di Bidang Teknologi Broadband
KABARINDO, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengundang para investor dibidang teknologi bradband untuk mempercepat transfermasi digital Indonesia.
Hal tersebut merupakan bagian dari upaya pencapaian Target Broadband 2025 yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU).
“Pada tahun 2025, semua negara diharapkan memiliki kebijakan broadband universal,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian, Ismail, Sabtu (25/12/2021).
Kebijakan itu diharapkan bisa membuat semua lapisan masyarakat dapat mengakses internet, layanan broadband terjangkau, literasi dan keterampilan digital, layanan keuangan digital, serta kesetaraan gender dalam mengakses layanan.
Ismail juga mengatakan bahwa penetrasi fixed broadband dan mobile broadband yang lebih tinggi dapat membantu membangun kemampuan untuk memitigasi risiko penurunan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Baca Juga: FIFA Bakal Batasi Komisi Agen dalam Proses Transfer Pemain
“Fixed broadband memberikan dampak ekonomi skala pengembalian untuk negara maju, sementara mobile broadband menyediakan aksesibilitas ke negara berkembang,” katanya.
Ismail juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki tantangan untuk bisa menyamaratakan akses konektivitas di puluhan ribu pulau yang tersebar.
Oleh karena itu, pemerintah telah menyusun Roadmap Indonesia Digital 2021-2024 untuk mentransformasi sektor digitalnya dan memulihkan perekonomian nasionalnya.
Untuk mendukung rencana tersebut Kementrian Kominfo terus berupaya untuk meningkatkan infrastruktur telekomunikasi dan memperkuat tata kelola data, termasuk pertukaran data lintas batas.
Roadmap Indonesia Digital 2021-2024
Sementara itu, sepanjang tahun 2021, kemenkominfo memfokuskan pada peningkatan akses jaringan 4G di daerah tertinggal dan meluncurkan jaringan 5G.
Penerapan jaringan 5G di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan investasi dalam negeri sebesar Rp591 triliun pada 2030 dan Rp719 triliun pada 2035, katanya.
Selain itu, Teknologi ini juga akan menghasilkan tambahan 4,6 juta dan 5,1 juta pekerjaan masing-masing pada tahun 2030 dan 2035, tambahnya.
Kemudian pada tahun 2022, Kemenkominfo akan mengembangkan start-up lokal sehingga Indonesia dapat menjadi hub teknologi keuangan untuk Asia Tenggara pada tahun 2023, katanya.
Selanjutnya, menurut Ismail pemerintah akan mendorong pengembangan pariwisata digital pada 2024.
Sumber berita: Antara
Foto: Antara
Comments ( 0 )