Bundamedik dan FKUI Berkolaborasi Bangun SDM Kesehatan Kompeten
KABARINDO, JAKARTA - Di tengah disrupsi inovasi teknologi di sektor kesehatan yang kian pesat, Bundamedik Healthcare System (BMHS) kian gencar berinovasi untuk turut mencetak SDM kesehatan unggulan dan berdaya saing tinggi.
Kini, BMHS resmi menjalin kerja sama strategis dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam inisiatif pengembangan SDM kesehatan yang kompeten, khususnya menyiapkan dokter muda Indonesia dengan pengetahuan dan kompetensi mutakhir di bidang kedokteran. Kerja sama ini pun menjadi tonggak sejarah penting bagi BMHS yang memiliki sejarah panjang dan kedekatan dengan FKUI.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi kerja sama tersebut sebagai bentuk dukungan masyarakat dan swasta terhadap upaya Kementerian Kesehatan dalam mentransformasi sistem kesehatan Indonesia.
Dalam sambutannya di peresmian kerja sama FKUI dan BMHS, beliau menekankan urgensi sistem pendidikan yang lebih baik dan berkualitas dalam mentransformasi sistem kesehatan Indonesia,
“Melalui kerja sama di bidang pendidikan, tenaga spesialis ditingkatkan, mutu layanan kesehatan diperkuat, sehingga akan menghasilkan inovasi di sektor Kesehatan," terangnya.
dr. Ivan Sini, SpOG selaku Komisaris Utama BMHS menyatakan bahwa keterbukaan masyarakat Indonesia dalam menerima inovasi teknologi di bidang kesehatan perlu diimbangi dengan SDM yang unggul demi menciptakan layanan kesehatan berkualitas.
"Di tengah gencarnya investasi maupun inovasi BMHS untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian SDM kesehatan, kerja sama dengan FKUI sebagai institusi pendidikan kedokteran terbaik di Indonesia merupakan langkah yang sangat penting bagi kami. Kolaborasi ini diharapkan mampu mendukung upaya menciptakan tenaga kesehatan yang cakap, adaptif dan terus berkembang mengikuti kemajuan terkini di bidang kedokteran. Makin berkualitas SDM kesehatan kita, makin tangguh pula layanan kesehatan di Indonesia, dan akan semakin banyak masyarakat yang yakin akan kualitas layanan kesehatan di dalam negeri," papar dr. Ivan Sini.
Pengembangan kompetensi SDM tenaga kesehatan melalui kolaborasi dengan sektor pendidikan menjadi salah satu fokus BMHS pada tahun 2022. BMHS percaya bahwa upaya pemenuhan SDM kesehatan yang kompeten dan terampil menjadi kunci dalam menghadirkan sistem pelayanan kesehatan yang tangguh dan berkualitas. “Di tengah berkembangkan ekosistem BMHS yang kini melingkupi 9 RS Bunda, 10 klinik bayi tabung Morula, 120 klinik satelit fertilitas KFI, 34 Laboratorium Patologi dan Genomik Diagnos, lebih 150 jejaring klinik layanan primer Klinik Pintar, tim Evakuasi Medik ER, medical tourism agency IMTB, dll, diperlukan peningkatan cepat untuk penambahan jumlah staff yang berkompentesi. Kami percaya proses pendidikan dan pelatihan yang komprehensif adalah kunci keberhasilan layanan medis.” tambah dr.Ivan Sini.
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyambut hangat kerja sama antara FKUI dengan BMHS.
"Pelayanan kesehatan terus berkembang dan penting bagi kita semua untuk mengedepankan teknologi, bukan hanya dari sisi layanan kesehatan yang kita hadirkan melainkan juga kemajuan di bidang penelitian dan riset. Sebagai institusi pendidikan yang menjunjung tinggi semangat kolaborasi yang inklusif, kami senang sekali dapat bekerja sama dengan BMHS yang selama ini telah memiliki kedekatan dengan FKUI dalam bidang penelitian, pendidikan dan pelatihan. Kami pun siap mendukung upaya BMHS untuk mendukung peningkatan capacity building bagi tenaga kesehatan di ekosistem BMHS dan sektor kesehatan pada umumnya," jelasnya.
Kolaborasi antara BMHS dan FKUI menitikberatkan pada penelitian, pendidikan dan pelatihan untuk para dokter lulusan FKUI di dalam ekosistem BMHS yang memiliki fasilitas unggul berupa jaringan rumah sakit, fasilitas Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB), pusat riset ilmu reproduksi, dan unit diklat yang sudah terakreditasi. Untuk tahap awal, kolaborasi Bundamedik dan FKUI akan menyasar dokter muda di bidang obstetri dan ginekologi untuk jenjang spesialis (Sp1), subspesialis (Sp2) dan program fellowship. Program akan difokuskan pada 3 pilar utama yaitu pendidikan, penelitian, dan pelatihan Kerja sama kedua institusi tersebut juga mencakup kompetensi dan keahlian terkini lain di bidang kedokteran termasuk Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB), teknologi robotic surgery, dan keahlian minimal invasive surgery dengan prosedur Laparascopy.
BMHS secara kontinu aktif melakukan kegiatan penelitian melalui IRSI Research Institute sebagai institusi afiliasi BMHS yang telah banyak terlibat dalam pengembangan di berbagai bidang ilmu kedokteran, khususnya di bidang reproductive genomics, artificial intellegence, serta penerapan good research practice. Sebelumnya, kerja sama penelitian dengan FKUI RSCM telah menghasilkan banyak publikasi ilmiah dalam 3 tahun terakhir.
Comments ( 0 )