BI Dorong Pengembangan SDM Melalui Pemberdayaan Umat
BI Dorong Pengembangan SDM Melalui Pemberdayaan Umat
Surabaya, Kabarindo- Bank Indonesia terus berkomitmen dalam perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, salah satunya dalam hal pengembangan SDM melalui pemberdayaan umat.
Komitmen tersebut ditunjukkan melalui kegiatan Tabligh Akbar pada Sabtu (30/9/2023) yang mengusung tema “Meneladani Sifat Amanah Nabi Muhammad SAW dalam Bermuamalah untuk Mewujudkan Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghofur”. Tabligh Akbar merupakan rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2023, yang menghadirkan Al-Habib Syech bin Abdul Qodir as-Segaf.
Bank Indonesia berharap kegiatan tabligh akbar serta seluruh rangkaian acara FESyar Regional Jawa 2023 bisa menjadi ikhtiar bersama dalam rangka penguatan ekonomi yang inklusif melalui pengembangan bisnis syariah dan gerakan digitalisasi ekonomi yang ramah lingkungan untuk mendukung Halal Value Chain, serta menjadi wadah silahturahmi untuk memperkuat sinergi kebijakan lintas lembaga dalam mendorong akselerasi ekonomi syariah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Doddy Zulverdi, mengatakan semangat meneladani sifat amanah Nabi Muhammad SAW dalam bermuamalah sejalan dengan harapan kita bahwa Indonesia akan menjadi pusat kekuatan ekonomi syariah di dunia pada 2024.
“Karena itu, umat Islam perlu selalu membangun perekonomian umat melalui sumber-sumber Social Islamic Finance, salah satunya wakaf yang menjadi program dalam kegiatan FESyar Regional Jawa 2023,” ujarnya.
Manfaat wakaf yaitu membantu meningkatkan kesejahteraan umat, membantu pembangunan negara, membantu pemberdayaan ekonomi umat, meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas tempat ibadah dan sarana pendidikan serta meningkatkan rasa kepedulian antar sesama.
Asisten Perekonomian Pembangunan Jawa Timur, Mohammad Gunawan Saleh, menekankan pentingnya ekonomi syariah terhadap perekonomian di Jawa Timur. Berbagai proyek, produk serta layanan telah diluncurkan dalam rangka mengakselerasi ekonomi syariah di Jawa Timur, antara lain kawasan industri halal, program fasilitasi sertifikat produk halal, OPOP (One Pesantren One Product), fasilitasi sertifikasi halal bagi RPH, pengembangan wisata halal, serta pameran dan misi dagang produk halal unggulan Jatim.
Al-Habib Syech bin Abdul Qodir as-Segaf menambahkan, bermuamalah yang dimaksud adalah bagaimana umat muslim senantiasa menerapkan syariah Islam dalam berbagai aspek kehidupan seperti makanan dan pakaian. Termasuk aktivitas yang berhubungan dengan perbankan, agar menghindari transaksi yang berpotensi gharar dan maysir serta dalam hal jual beli senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip syariah.
Comments ( 0 )