Empat Anggota Hamas Tewas saat Pemakaman di Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon
KABARINDO, TYRE - Empat anggota Hamas tewas pada hari Minggu (12/12) di sebuah kamp pengungsi Palestina di Lebanon selatan ketika sebuah penembakan meletus di prosesi pemakaman seorang anggota gerakan itu, yang tewas dalam ledakan pada hari Jumat (10/12) di kamp Burj al-Shemali, di luar kota pelabuhan Tyre.
Pejabat Hamas Raafat al-Murra mengatakan bahwa orang-orang dari gerakan saingan Fatah yang "menembaki prosesi pemakaman" itu hingga empat orang tewas dan sedikitnya enam orang terluka.
Hamas dan Fatah telah berselisih sejak partai mantan Presiden Palestina Mahmoud Abbas kalah dalam pemilihan parlemen di Jalur Gaza yang terkepung itu.
Seorang warga kamp mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ada perselisihan "ketika prosesi pemakaman berlangsung, tiba-tiba ada tembakan ke arah kerumunan.” Ia menambahkan bahwa dalam kekacauan itu tidak jelas siapa yang menembaki siapa.
Penduduk lain mengatakan bahwa "ketika penembakan dimulai, prosesi pemakaman mundur ... dan orang-orang melarikan diri." Warga tersebut menambahkan bahwa Fatah dalam keadaan siaga setelah kejadian tersebut.
Baca juga: Wakil Ketua MPR Tegaskan Kemerdekaan Palestina Jadi Urusan...
Ledakan Jumat
Warga Palestina yang akan dikebumikan dalam prosesi pemakaman adalah korban ledakan yang terjadi akibat hubungan arus pendek listrik di sebuah toko yang berisi pasokan oksigen untuk pasien COVID.
Hamas menyangkal laporan bahwa sebuah depot senjata meledak.
Ledakan itu menghitamkan dinding dan menghancurkan jendela-jendela masjid di dekatnya. "Kebakaran menyebabkan kerusakan pada properti tetapi dampaknya terbatas," kata Hamas.
Menurut seorang pejabat Palestina, satu orang meninggal karena luka-lukanya akibat ledakan, yang juga menyebabkan beberapa orang terluka.
Pada hari Minggu, pelayat turun ke jalan-jalan di kamp Burj al-Shemali, meneriakkan slogan-slogan pro-Hamas.
Elemen bersenjata Fatah dan Hamas telah dikerahkan sebelum pemakaman.
Lebanon adalah rumah bagi puluhan ribu pengungsi Palestina dan keturunan mereka. Banyak yang tinggal di 12 kamp pengungsi yang tersebar di negara kecil Mediterania itu.
Sejumlah faksi Palestina bersenjata, termasuk yang terkait dengan Hamas dan Fatah, memegang kendali efektif atas kamp-kamp itu. Menurut kebiasaan, kamp-kamp itu tidak dimasuki oleh otoritas Lebanon. (Sumber: Al-Jazeera; Foto: Anera)
Comments ( 0 )