Semen Merah Putih Buktikan Bangunan Ramah Lingkungan Tak Harus Mahal
PASURUAN – Badan Rohman (38) penuh dengan keringat. Begitupula Ahmad Junaedi (44) yang tampak asyik mengaduk semen di sebuah rumah yang sedang di renovasi di perumahan Grand Kencana, Bangil, Pasuruan, kemarin. Meski usianya lebih muda, namun Rohman merupakan tukang yang dianggap senior dan sudah menjadi langganan di perumahan yang memiliki 1.700 unit hunian itu.
“Ini rumah ketiga yang kami garap (renovasi) dalam tujuh bulan,”ungkap Rohman kepada Kabarindo.com. Untuk rumah ketiga itu, Rohman dan Ahmad mendapatkan kontrak untuk mengganti dinding seluas 100 meter persegi. Atau tiga perempat dari luas keseluruhan rumah. “Pemiliknya ingin mengganti bata merah yang sudah lapuk dengan hebel,”imbuhnya.
Rohman mengungkapkan, untuk melakukan renovasi seluas 100 meter persegi, dibutuhkan waktu sekitar 45 hari. Jika dilakukan dengan sedikit santai, diperlukan waktu sekitar 60 hari. “Tergantung ketersediaan bahan baku dari pemilik rumah. Juga jenis material yang digunakan memengaruhi durasi pekerjaan,”ucapnya.
Rohman kerap menyarankan agar pemilik rumah menggunakan Semen Hijau Flexiplus dari PT Cemindo Gemilang, Tbk. Alasannya, selain memiliki kualitas lebih baik, proses kegiatan konstruksi pun akan lebih cepat. “Jika pekerjaan cepat selesai, kami bisa mengerjakan kontrak di tempat lain,”ungkapnya.
Kehadiran Semen Merah Putih FlexiPlus memang menjadi perbincangan di kalangan pengembang, tukang bangunan, maupun pemilik hunian. Tak sekadar menghadirkan fitur ramah lingkungan, namun performanya di lapangan telah teruji.
"Adukan FlexiPlus ini lebih pulen.Saat dilempar ke dinding, langsung nempel, tak banyak yang jatuh ke bawah atau tercecer. Ini yang membuat kami tak perlu kerja dua kali untuk membersihkan sisa adukan,"paparnya.
Rohman juga menyoroti hasil acian Semen Hijau Flexiplus yang jauh lebih halus. "Biasanya kalau semen, acian cepat pecah rambut, kalau telat disiram air. Pakai FlexiPlus ini suhu adukannya adem. Hasilnya rata, licin, dan yang paling penting tidak retak rambut, hasilnya rapih,”imbuhnya.
Adukan yang lebih rekat itu, lanjut dia, membuat pemborosan material berkurang drastis. Dengan dinding bebas retak rambut, pemilik rumah pun akan menghemat biaya pengecatan di masa depan. Dan yang paling menguntungkan bagi pemilik rumah dan tukang yakni durasi proyek secara keseluruhan menjadi lebih singkat.
Sedangkan Ahmad menilai, berbeda dengan semen biasa yang terkadang terasa kasar, FlexiPlus memiliki butiran yang lebih halus. Dengan acian yang halus maka permukaan beton lebih rapat, sehingga melindungi besi tulangan di dalamnya dari karat lebih baik dibanding semen biasa.
“Semen ini (FlexiPlus) juga sangat cocok untuk bangunan di kawasan kelembapan tinggi. Seperti di Pandaan, atau Prigen,”ungkap Ahmad.
Agus Suhadi (47) pemilik rumah mengungkapkan, awalnya dia sempat ragu saat tukang menyarankan menggunakan semen hijau FlexiPlus karena harganya sedikit lebih mahal di atas semen biasa. “Tapi setelah dihitung-hitung, ternyata saya malah hemat banyak di biaya upah tukang. Karena pengerjaannya lebih cepat, hari kerja tukang jadi berkurang, otomatis biaya tukang juga lebih murah,"ungkapnya. Agus menyewa jasa Rohman dan Ahmad dengan sistem pengupahan harian.
Selain soal biaya, dia merasa bangga karena rumahnya menggunakan material berkelanjutan. "Saya perhatikan dinding rumah jadi lebih halus tidak perlu banyak lapisan plamir buat menutup retak-retak kecil,”sebutnya.
Dari pengalaman tetangganya, Agus mengungkapkan,Semen Hijau FlexiPlus terlihat lebih mahal, namun secara total biaya yang harus dikeluarkan, bisa menghemat sekitar 15% - 20%, karena efisiensi waktu pengerjaan dan minimnya limbah. Dia merinci, untuk biaya pekerjaan dinding seluas 100 meter persegi, kebutuhan semen hijau Flexiplus hanya 20 sak, sedangkan semen konvensional 22 sak. “Selisih harganya sekitar Rp2.000 an saja per sak,”tuturnya. Dengan menghitung biaya tukang, diperkirakan, biaya yang dikeluarkan hanya Rp5.360.000 saja. “Sedangkan menggunakan semen konvensional biayanya Rp6.430.000. Jadi menggunakan produk semen merah putih selain ramah lingkungan juga ramah di kantong,”pungkasnya.
Produk inovatif semen Merah Putih tak hanya digunakan oleh konsumen perorangan, tetapi juga pengembang perumahan alias developer. Pengawas PT Martono Karya Group, Bara mengungkapkan, perumahan Taman Jivva Kebraon di Karangpilang Surabaya Barat menggunakan produk semen Merah Putih yang memiliki teknologi watershield. “Di Jivva Kebraon 1 ada 28 unit, sedangkan Jivva Kebraon 2 akan ada 32 unit rumah,”ungkapnya.
Perumahan modern Taman Jivva Kebraon 2, Surabaya, lanjut dia, hadir dengan kualitas bangunan unggulan berkat penggunaan Semen Merah Putih Watershield. Produk tersebut merupakan inovasi semen tahan air yang dirancang khusus untuk memberikan perlindungan jangka panjang pada struktur rumah.

Dengan teknologi Watershield, hunian menjadi lebih tahan terhadap kelembaban, rembesan air dari tiga sisi dalam, luar dan bawah tanah atau air kapiler, dan korosi pada struktur besi. Hal itu menjadikan rumah lebih kokoh, awet, dan tahan terhadap perubahan cuaca. Inilah solusi cerdas untuk membangun masa depan yang kuat dan nyaman untuk keluarga.
“Membangun rumah bukan hanya estetika tapi struktur dan kenyamanan. Menggunakan Semen Merah Putih watershield lebih minim perawatan. Dinding tidak mudah retak,”katanya.
Rumah, lanjut dia, merupakan hunian untuk hidupbm bersama keluarga dalam jangka waktu yang lama. Karenanya, penting menggunakan bahan bangunan atau material yang ramah lingkungan dan tahan lama. “Rumah itu sebagai tempat tinggal jadi harus awet,”tutupnya.
Inovasi untuk Membangun Negeri
Industri konstruksi Indonesia memasuki babak baru dengan hadirnya inovasi material berkelanjutan. PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT), produsen Semen Merah Putih. Melalui Semen Hijau FlexiPlus, termasuk semen dengan teknologi wateshield, dan Beton Modular, Cemindo enjawab tantangan global terkait pengurangan emisi karbon tanpa mengorbankan kekuatan struktur.
Berbeda dengan semen konvensional yang mengandalkan proses pembakaran klinker suhu tinggi secara masif, Semen Hijau FlexiPlus menggunakan teknologi material ramah lingkungan. Inovasi utamanya terletak pada optimalisasi komposisi bahan baku yang menghasilkan jejak karbon jauh lebih rendah.
FlexiPlus bukan sekadar semen biasa, produk ini mengadopsi fitur multi-purpose yang adaptif terhadap berbagai kebutuhan proyek. Dengan kemampuan Low Heat of Hydration, semen ini meminimalkan suhu panas saat proses pengerasan, sehingga risiko keretakan pada struktur beton besar dapat ditekan.
Tekstur adukannya pun lebih plastis, memudahkan pengerjaan (finishing) dan memastikan pengisian rongga cetakan lebih sempurna.

Semen Hijau Flexiplus memiliki sertifikasi sebagai produk rendah karbon, menjadikannya pilihan utama untuk proyek-proyek Green Building.
Selain semen kantong, Semen Merah Putih memperkenalkan sistem Beton Modular. Teknologi ini merupakan sistem komponen beton pracetak yang diproduksi secara presisi di pabrik (off-site).
Penggunaan material ini akan memangkas waktu pembangunan hingga 50% dibanding metode konvensional (cor di tempat).
Karena diproduksi dengan kontrol kualitas pabrik, dimensi dan kekuatan beton jauh lebih konsisten. Head of Technical Marketing, Semen Merah Putih Syarif Hidayat mengungkapkan, kesadaran akan dampak lingkungan dari pembangunan mendorong pelaku industri untuk memilih material yang tidak hanya kuat, tetapi juga mendukung kelestarian alam.
Semen Merah Putih dan Beton Merah Putih menjawab kebutuhan ini dengan menghadirkan produk-produk inovatif yang membantu menurunkan emisi karbon sekaligus menjaga kualitas konstruksi.
“Dengan kandungan yang mampu mengurangi emisi karbon, produk ini menjadi pilihan tepat untuk proyek yang mengutamakan keberlanjutan,”tegasnya di Surabaya September 2025 lalu. Flexiplus dirancang untuk beragam aplikasi, mulai dari fondasi, struktur bawah tanah, hingga elemen pracetak. Selain ramah lingkungan, produk ini juga memiliki ketahanan tinggi dan mampu mengurangi penyusutan yang sering menjadi tantangan pada konstruksi tradisional.
“Semen Hijau Flexiplus adalah wujud nyata komitmen kami untuk menghadirkan solusi yang tidak hanya kuat dan berkualitas, tetapi juga lebih ramah lingkungan. Kami ingin para pelaku konstruksi memiliki keyakinan bahwa mereka dapat membangun dengan cara yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan,” tambah Syarif.
Sementara itu, Beton Modular yang dikembangkan oleh Beton Merah Putih menawarkan metode konstruksi pracetak yang lebih efisien, meminimalkan limbah, dan mempercepat penyelesaian proyek. Pendekatan ini mengurangi gangguan di lokasi pembangunan dan menghasilkan penghematan biaya yang signifikan.
“Modularisasi dalam konstruksi bukan hanya soal efisiensi waktu, tetapi juga cara kita mengurangi dampak lingkungan. Harapannya semakin banyak proyek di Indonesia yang mulai mengadopsi pendekatan ini agar pembangunan lebih berkelanjutan,” tegas Direktur Komersial, Beton Merah Putih Akhmad Syamsudin.
Lebih dari sekadar menghadirkan produk inovatif, Semen Merah Putih dan Beton Merah Putih terus aktif mengedukasi pasar melalui forum industri, pameran, serta diskusi teknis. Upaya ini bertujuan agar para pelaku konstruksi semakin memahami manfaat penggunaan material ramah lingkungan yang tidak hanya meningkatkan kualitas hasil pembangunan, tetapi juga efisien dalam jangka panjang.

Inisiatif tersebut sejalan dengan arah pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045, di mana infrastruktur yang modern, kuat, dan bertanggung jawab menjadi pilar penting bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Kehadiran Semen Hijau FlexiPlus dan Beton Modular membuktikan bahwa sektor industri berat dapat bertransformasi menuju keberlanjutan. Dengan menggabungkan teknologi kimia bangunan terkini dan metode fabrikasi modular, Semen Merah Putih menawarkan solusi yang tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga menjaga kelestarian alam.
Comments ( 0 )