Rusia Serang Fasilitas Minyak dan Gas Ukraina
KABARINDO, KYIV - Pasukan Rusia menyerang fasilitas minyak dan gas di Ukraina sehingga memicu ledakan besar. Penyerangan itu dilakukan saat negara-negara sekutu Barat menyiapkan sanksi baru untuk Moskow, termasuk mendepak bank-bank penting Rusia dari sistem pembayaran utama dunia.
Menurut unggahan di media online.Wali Kota mengatakan rudal Rusia menghantam terminal minyak di Vasylkiv, barat daya Kyiv. Ledakan fasilitas tersebut menyulut api besar dan mengepulkan asap hitam ke langit.
"Musuh ingin menghancurkan segalanya," kata Wali Kota, Natalia Balasinovich.
Badan pemerintah Ukraina mengatakan terjadi pertempuran sengit di kota kedua Ukraina, Kharkiv, di timur laut, tempat pasukan Rusia meledakkan pipa gas alam.
Penasihat Kementerian Dalam Negeri Anton Herashchenko di Telegram mengatakan pasukan Rusia kemudian memasuki Kharkiv.
Video yang diunggah sebuah lembaga negara menunjukkan beberapa kendaraan militer bergerak di jalan dan secara terpisah terlihat tank yang terbakar.
Separatis yang didukung Rusia di provinsi timur Luhansk juga mengatakan sebuah rudal di Ukraina telah meledakkan sebuah terminal minyak di Kota Rovenky.
Sementara itu, pasukan Ukraina dilaporkan berhasil menahan pasukan Rusia yang bergerak maju di Ibu Kota Kyiv. Presiden Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan tersebut sebagai serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Zelenskyy mengatakan invasi malam itu brutal karena terjadinya penembakan infrastruktur sipil dan serangan terhadap segala sesuatu, termasuk ambulans.
"Kami telah bertahan dan berhasil menangkis serangan musuh. Pertempuran berlanjut," kata Zelenskyy dalam sebuah pesan video dari jalan-jalan Kiev yang diunggah di media sosialnya.
Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan apa yang disebutnya operasi militer khusus pada Kamis (24/2). Ia mengabaikan peringatan Barat dan malah mengatakan "neo-Nazi" yang berkuasa di Ukraina mengancam keamanan Rusia, tuduhan yang menurut pemerintah Barat dan Kyiv sebagai propaganda tak berdasar.
Namun Rusia menawarkan secercah harapan untuk bernegosiasi. Kremlin mengatakan sebuah delegasi telah tiba di negara tetangga Belarusia untuk melakukan pembicaraan dan sedang menunggu pihak Ukraina. Namun Zelenskyy menolak pembicaraan dilakukan di Belarusia, tetapi dia terbuka untuk melakukan negosiasi di tempat lain. Foto : Reuters
Comments ( 0 )