Pengusaha Helm Anak Berdayakan Lebih dari 250 Orang Jadi Karyawan
Pengusaha Helm Anak Berdayakan Lebih dari 250 Orang Jadi Karyawan
Surabaya, Kabarindo – Hijmuku, produsen helm untuk anak-anak asal Surabaya yang digawangi Riadlul Muminin, atau yang akrab disapa Ryan, sukses memberdayakan lebih dari 250 orang menjadi karyawannya.
Mulanya Ryan adalah teknisi smart phone. Karena ketertarikannya di dunia otomotif, Ryan mulai membangun usaha helm, khususnya helm anak. Perjalanan Ryan membangun Hijmuku dimulai pada 2016, dimana ia sering melihat anak kecil bersama orang tuanya naik motor tanpa mengenakan helm. Sebagai seseorang yang bersahabat dengan roda dua, Ryan tahu betul risikonya.
Data WHO menyebutkan, kecelakaan lalu-lintas merupakan penyebab utama kematian anak dan remaja pada rentang usia 5-19 tahun. Hal ini sejalan dengan data dari Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Hari Wahyu Nugroho, SpA(K), MKes., bahwa hampir di semua provinsi di Indonesia terjadi peningkatan jumlah kecelakaan lalu-lintas yang melibatkan anak dan remaja pada 2018-2022.
Waktu itu memang sulit mendapatkan helm yang bisa melindungi anak. Setelah melalui riset kecil-kecilan mengenai kebutuhan helm anak dan membuat desain yang sesuai, Ryan kemudian memproduksi helm anak yang nyaman dan sesuai dengan standar keamanan.
“Saya terdorong untuk membangun usaha ini. Sebagai pemula dalam dunia bisnis, saya dihadapkan dengan berbagai tantangan. Tapi sebagai anak muda, harus gesit menghadapi apapun rintangan,” ujarnya.
Bisnis helm anak Ryan terus berkembang lebih besar. Ia tekun memasarkan produknya dan mencari peluang untuk melebarkan sayap. Upaya Ryan berhasil dan omzet Hijmuku terus meningkat. Kini Ryan sudah memiliki brand helm Joykidz yang diperkenalkannya pada 2022 lalu. Hasil produksi Hijmuku mulai tidak bisa mengimbangi permintaan pelanggan. Ryan kemudian merekrut masyarakat di sekitar rumah produksinya. Saat ini ada lebih dari 200 keluarga yang membantu produksi helm Joykidz untuk toko Hijmuku dengan kapasitas produksi mencapai 4.000 helm setiap hari.
“Bagi saya, berbisnis tidak selalu soal memperkaya diri sendiri, namun juga bagaimana kita bisa menyediakan produk yang berguna sekaligus memberdayakan masyarakat di sekitar,” ujarnya.
Kini Ryan dibantu oleh lebih dari 250 karyawan dan mitra. Berbagai pelatihan dengan variasi topik terus dilakukan Hijmuku, mulai dari manajeman waktu, efisiensi produksi hingga dasar-dasar pemasaran digital.
“Berkat tangan kreatif warga, saya bisa terus berinovasi, menghadirkan helm yang aman dan nyaman untuk seluruh keluarga. Mimpi saya adalah membawa brand Joykidz hingga ke Asia Tenggara,” ujarnya.
Foto: istimewa
Comments ( 0 )