Menkeu Sri Mulyani: Pesawat Super Hercules C-130 J Dibeli dengan APBN

Menkeu Sri Mulyani: Pesawat Super Hercules C-130 J Dibeli dengan APBN

KABARINDO, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pesawat Super Hercules C-130 J dibeli dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pernah dimanfaatkan untuk mengirim bantuan ke Gaza, Palestina.

 

Super Hercules itu menjadi pesawat yang mengantarkan jajaran menteri ke Akademi Militer Magelang hari ini.
 

"Pesawat baru tercanggih yang dimiliki TNI Angkatan Udara dibeli dengan APBN. Pesawat ini juga digunakan mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina," kata Sri Mulyani dalam keterangannya di akun Instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Kamis.
 

Para menteri berangkat ke Magelang untuk acara camping dan pembekalan para anggota Kabinet Merah Putih 2024-2029. Sri Mulyani menyebut pembekalan itu bertujuan untuk menggalang kekompakan, kebersamaan serta persatuan tim.
 

Jajaran menteri Kabinet Merah Putih, bertolak ke Magelang, Jawa Tengah, menumpang pesawat C-130J Super Hercules A-1340 milik TNI Angkatan Udara, dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis.

Baca juga: Sri Mulyani carikan BMN untuk kantor kementerian baru

Baca juga: Sri Mulyani sebut Prabowo minta APBN digunakan tepat untuk rakyat

 

Para menteri tampak bersama-sama menaiki pesawat dari pintu belakang pesawat Hercules. Pesawat itu lepas landas sekitar pukul 13.38 WIB.
 

Sebelum para menteri, wakil menteri sudah terlebih dulu lepas landas menggunakan pesawat Boeing A-7306 milik TNI AU.
 

Presiden Prabowo Subianto mengatakan pembekalan menteri di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, diharapkan bisa membawa aura tradisi keberanian hingga heroisme bagi menteri kabinet, karena Magelang merupakan daerah sentra perlawanan di masa penjajahan.
 

Prabowo mengatakan bahwa pembekalan itu akan membawa banyak manfaat.
 

Meskipun pelaksanaan Proklamasi di Jakarta, kata Presiden, ujian proklamasi itu berada di daerah-daerah, tempat para pejuang bangsa merebut kemerdekaan secara fisik.
 

"Daerah Magelang merupakan suatu sentra perlawanan kita terhadap penjajah, mulai ratusan tahun dikenal sebagai daerah perjuangannya Pangeran Diponegoro, di antara lima gunung. Itu saya kira cukup membawa suatu aura tradisi keberanian, tradisi heroisme, dan tradisi cinta tanah air,” terangnya.