Max Basing Kembali Tak Terbendung: Juara Seri II Amman Men's World Tennis Championship di Bali

Max Basing Kembali Tak Terbendung: Juara Seri II Amman Men's World Tennis Championship di Bali

Petenis Inggris Taklukkan Unggulan Pertama Australia dalam Pertarungan Kelas Dunia, Turnamen M-15 Sukses Angkat Citra Nusa Dua sebagai Destinasi Sport Tourism

KABARINDO, BALI – Petenis asal Inggris, Max Basing, tampil luar biasa dalam turnamen Amman Men's World Tennis Championship Seri II M-15 yang digelar di kawasan wisata ITDC, Nusa Dua, Bali. Dalam laga final yang berlangsung Minggu (3/8/2025), Basing berhasil meraih gelar juara tunggal putra untuk kedua kalinya secara beruntun, usai menaklukkan petenis unggulan asal Australia, Matthew Dellavedova, dalam dua set langsung 6-0, 7-5.

Setelah sebelumnya juga menjuarai seri pertama bertajuk Universal Tennis Rating (UTR) Pro Tennis Tour, Basing kembali menunjukkan dominasinya di lapangan. Dengan permainan yang solid sejak awal laga, ia hanya membutuhkan waktu 1 jam 15 menit untuk menyelesaikan pertandingan final tersebut.

Set Pertama Tanpa Ampun

Basing langsung menggebrak sejak awal set pertama. Mengandalkan groundstroke yang presisi dan pukulan yang akurat, ia membuat Dellavedova kesulitan mengembangkan permainan. Dalam waktu hanya 30 menit, Basing menutup set pertama dengan skor telak 6-0.

Set Kedua Lebih Ketat, Tapi Basing Tetap Dominan

Dellavedova yang merupakan unggulan pertama dengan peringkat dunia 418 ITF, mencoba bangkit di set kedua dengan mengubah strategi. Ia memperlambat tempo permainan dan sesekali tampil lebih agresif. Strategi ini sempat berhasil, bahkan Dellavedova unggul 5-4.

Namun, kecerdikan Basing – yang saat ini berada di peringkat 602 dunia – kembali muncul di momen krusial. Ia meningkatkan intensitas serangan dan menyamakan kedudukan menjadi 5-5, sebelum akhirnya menutup pertandingan dengan kemenangan 7-5 di set kedua.

“Saya sangat bahagia bisa kembali menjadi juara di Bali. Permainan hari ini tidak mudah, terutama di set kedua, tapi saya senang bisa tetap fokus dan tampil baik hingga akhir,” ujar Basing usai laga.

Hadiah dan Apresiasi dari Menpora

Sebagai juara, Max Basing berhak atas hadiah sebesar $2.160 USD, sementara Dellavedova yang finis sebagai runner-up membawa pulang $1.272 USD. Hadiah diserahkan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, yang turut hadir menyaksikan pertandingan final.

Menpora Dito juga menyempatkan diri berdiskusi dengan para petenis nasional seperti Gunawan Trismuwantara, Nathan Barki, dan Lucky Candra Kurniawan, serta mengapresiasi kualitas venue.

“Lapangan tenis di Nusa Dua ini sudah bertaraf internasional. Ini menjadi peluang besar untuk menghadirkan lebih banyak turnamen nasional dan internasional di Bali, sekaligus mendongkrak prestasi dan potensi sport tourism Indonesia,” ungkapnya.

 

Turnamen Bergengsi yang Hadirkan 7 Seri Internasional di Bali

Amman Men's World Tennis Championship adalah turnamen tenis profesional pria berlevel internasional yang telah memasuki tahun kedua pelaksanaannya di Indonesia. Turnamen ini terbagi dalam tujuh seri yang berlangsung dari Juli hingga September 2025 di kawasan ITDC Nusa Dua, Bali.

Berikut rincian jadwal dan kategori kejuaraan:

  1. Seri 1 – UTR Pro Tennis Tour ($20.000) – 21–27 Juli 2025
  2. Seri 2 – M-15 ($15.000) – 28 Juli–3 Agustus 2025
  3. Seri 3 – M-25 ($30.000) – 4–10 Agustus 2025
  4. Seri 4 – M-25 ($30.000) – 11–17 Agustus 2025
  5. Seri 5 – UTR Pro Tennis Tour – 25–31 Agustus 2025
  6. Seri 6 – M-25 – 1–7 September 2025
  7. Seri 7 – M-25 – 8–14 September 2025

Direktur turnamen, Lani Sardadi, menyatakan bahwa turnamen ini adalah bagian dari kalender resmi ITF World Tennis Tour, dan diharapkan menjadi batu loncatan bagi petenis Indonesia untuk bersaing di level internasional.

 

Sport Tourism dan Peluang Atlet Lokal

Wakil Presiden Corporate Communication PT Amman Mineral Internasional Tbk, Kartika Octaviana, menyebut bahwa kejuaraan ini merupakan bentuk komitmen perusahaannya dalam mendukung pertumbuhan olahraga nasional.

“Kami ingin membuka peluang sebesar-besarnya bagi para petenis Indonesia agar mampu bersaing secara global,” katanya dalam konferensi pers.

Sementara itu, pihak ITDC melalui I Putu Trisna Wijaya, menyatakan bahwa pengembangan tujuh lapangan tenis dan fasilitas pendukung lainnya di kawasan wisata Nusa Dua menjadi langkah konkret dalam mendukung sport tourism.

Petenis nasional Lucky Candra Kurniawan turut menyambut positif ajang ini.

“Turnamen internasional seperti ini sangat membantu atlet Indonesia dalam menambah pengalaman dan jam terbang, tanpa harus ke luar negeri. Ini efisien dan sangat bermanfaat,” ujarnya.

 

Ke Depan: Menuju Kelas Challenger

Jika pembangunan Club House dan infrastruktur tambahan rampung sesuai rencana, turnamen ini diyakini dapat naik kelas menjadi turnamen Challenger di bawah naungan ITF, membuka lebih banyak kesempatan bagi petenis lokal dan mendongkrak citra Indonesia di dunia tenis.

“Melalui turnamen ini, tidak hanya prestasi atlet yang meningkat, tetapi juga sportivitas, mental juang, dan minat masyarakat terhadap tenis semakin tumbuh. Semoga ini menjadi titik awal kebangkitan tenis Indonesia di panggung dunia,” pungkas Lani Sardadi.