Kualifikasi Piala Dunia: "Moon Shot", Beri Patrick Waktu!

Kualifikasi Piala Dunia: "Moon Shot", Beri Patrick Waktu!

Oleh: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR

    "MOON SHOT", istilah yang sering dipakai pemimpin (Pelatih, CEO, pemimpin negara). Untuk menginspirasi "crowd", terhadap sesuatu yang  mustahil.


     Idiom "moon shot". Pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) John Fitzgerald Kennedy (JFK/1961). Saat dia menantang AS untuk mendaratkan manusia ke Bulan. Mustahil!


      Dalam perjalanannya, istilah ini kemudian digunakan untuk berbagai konteks. Sebuah upaya monumental, lompatan raksaksa, dengan satu pertaruhan inovatif (menantang).


      Memiliki 'gap' lebih dari 100 tingkat dengan Indonesia (130-131). Mengalahkan Timnas Australia (rangking 25-26), adalah "moon shot". Mustahil! 


      Namun, optimistik para 'netizen', khalayak Indonesia yang cinta sepakbola membaca dari sisi faktual (terkini). 


      Masuknya empat pemain naturalisasi yang bukan "kaleng-kaleng" ('under-grade'): Ole Romeny (Oxford United), Emilio Audero (Serie A Italia-Palermo), Dean James (kasta atas Belanda-Go Ahead Eagles), Joey Pelupessy (Lommel-Liga Belgia).


      Mengaktualisasikan asumsi tersebut. Bukanlah mustahil Timnas bisa mengalahkan Australia. Terlebih total harga komparatif pemain Indonesia ('market value') dengan Australia. Lebih unggul Timnas Garuda.


      "Market value" Indonesia berjumlah Rp 648 milyar (36,57 juta Euro). Sementara, harga keseluruhan anak-anak asuhan Tony Popovic Rp 434,8 milyar (25,5 juta  Euro).


     Tak perlu menyalahkan  Jay Idzes dkk, tak perlu menyalahkan 'coach' Patrick Kluivert, atau menyalahkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.


     Selaku tuan rumah (home), Australia bersiap optimal. Sementara, Timnas Indonesia: pendeknya 'traning center' (TC), ditambah belasan jam terbang (jetleg) para pemain yang berkompetisi di Eropa dan AS. Juga 'chemistry' pelatih dan pemain.


      Betapa sulitnya "pergi ke bulan", seperti khayal ('moon shot') yang dikemukan JFK. Betapa  beratnya untuk lolos langsung 'World Cup' (rangking 1 dan 2 Group C). Seperti yang diharapkan rakyat Indonesia. Asa itu tetap terbuka, meski dengan jalan lain.


      Hasil pertandingan lain, hingga dini hari tadi. Setelah gawang Marten Paes kebobolan 5, dan berbalas 1 lewat Ole Romeny (1-5). Kekalahan Bahrain 0-2 dari Jepang, China kalah 0-1 oleh Arab Saudi. Memberi posisi (sementara) Garuda bisa maju ke putaran 4.


     Putaran ke-4, akan memberi kesempatan kepada rangking 3-4 (Group ABC/Asia) bertanding memperebutkan dua tiket. Menyusul enam tiket yang telah didapat juara dan 'runner-up' group, untuk melengkapi delapan slot langsung Asia.


     Masih ada putaran ke-5, bila Indonesia gagal menjuarai salah satu (dari dua group/masing-masing tiga negara) untuk lolos ke Piala Dunia. Dua "runner-up putaran empat, akan diadu dengan konfederasi lain, untuk merebut 1 tiket ke-48 (terakhir).


      "Kita memilih pergi ke Bulan dalam dasawarsa ini" (1961). John F. Kennedy berujar, yang kemudian terwujud delapan tahun kemudian lewat Apollo 11 (1969). Neil Armstrong, Michael Collins, dan Edwin Aldrin mendarat di permukaan Bulan.


     "Kita memilih pergi ke "World Cup" (Piala Dunia) 2026: AS, Kanada, Meksiko". Sekitar 280 juta rakyat Indonesia berharap. Seperti harapan JFK untuk ke Bulan. 


       "Moon Shoot"? Tidak mustahil! Kalahkan Bahrain di GBK (Jakarta) 25 Maret mendatang. Lalu, kalahkan China 5 Juni (GBK/Jakarta). Dan, upayakan tahan Jepang (sudah lolos) lima hari kemudian (10 Juni/Tokyo).


        Ada probabilitas, Jepang akan menurunkan para pemain cadangannya. Pemain utama: Wataru Endo, Takumi Minamino, Takefusa Kubo, Kaoru Mitoma, Zion Suzuki, bakal diistirahatkan.


      Mewujudkan "moon shot", PSSI harus meminta kepada Pelatih Patrick Kluivert dan staf. Untuk tidak dulu kembali ke Belanda. Lakukan TC di Indonesia hingga jelang "matchday" ke-9 dan 10 (10 Juni mendatang). 


      Soal sebagian pemain "abroad", harus kembali ke klub masing-masing  di Eropa dan AS. Tidak masalah. Siapkan kerangka dasar taktik, terhadap pemain yang ikatan klubnya lebih longgar.


       Ayo! Semangat dan lupakan kekalahan kemarin. Beri Patrick Kluivert waktu!