Keluh Kesah Petani, Harga Cabai Murah Tapi Pupuk Mahal
KABARINDO, JAKARTA - Petani cabai merah banyak mengeluhkan harga cabai merah terjun bebas di awal tahun ini. Di sisi lain harga pupuk yang kian melambung tinggi.
Muliono, petani cabai di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara mengaku ia menjual cabai merah dengan harga Rp 14 ribu per kilogram pada Minggu, 9 Januari 2022. Padahal biasanya harga normal berkisar Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogramnya.
“Iya harganya murah sekali. Hari ini saja Cuma Rp 14 ribu (per kilogram),” kata Muliono.
Ia menduga turunnya harga cabai merah disebabkan suplai yang meliah dari luar daerah.
“Karena cabai yang dari luar kota masuk dan cabai kering entah dari mana datang ke pasar-pasar di Kota Medan,” ungkapnya.
Selain mengeluhkan murahnya harga jual cabai merah. Petani juga mengeluhkan harga pupuk yang kian hari kian mahal harganya. Untuk pupuk urea nonsubsidi, harga satu paketnya bisa mencapai Rp 350 ribu. Sedangkan untuk harga pupuk urea subsidi, yakni Rp 150 ribu. hal ini disebabkan karena makin langkanya persediaan pupuk.
“Petani hancur, harga murah pupuk mahal. Yang non subsidi pupuk urea harganya Rp 350 ribu. Kalau yang subsidi Rp 150 ribu, itu pun langka. Semakin menyedihkan,” kata Muliono.
Di tempat lainnya, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, harga cabai juga tidak jauh berbeda. Bahkan harganya lebih murah. Dari pengepul mematok harga Rp 8.000 hingga Rp 10.000 ribu per kilogramnya. Tahun baru kemarin dipatok sedikit lebih tinggi dengan harga Rp 12.500 per kilogram.
“Kalau untuk yang kualitas top super, kami biasa membeli dari petani itu Rp 9.000 sampai Rp 10.000, itu untuk harga hari ini,” kata seorang pengepul, Jafar Ahmad Purba.
Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Negeri Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, harga cabai merah dibawah Rp 10 ribu per kilogramnya merupakan kabar buruk para petani. Menurutnya dengan harga ssegitu, petani tidak akan mendapatkan untung.
“Dengan harga cabai merah di kisaran Rp 8.000 hingga Rp 10.000 per kilogram, ini petani tidak mendapatkan apa pun selain rugi atau buntung. Dengan harga cabai yang sebesar itu tentunya petani yang paling menderita,” ucap Gunawan.
Ia juga sependapat dengan beberapa petani sebelumnya, jika penyebab murahnya harga cabai merah adalah karena suplai yang melimpah. Terpantau produksi cabai merah sangat melimpah di beberapa kecamatan di Kabupaten Karo. Di sisi lain pasokan dari luar Sumatera Utara, seperti Aceh juga meningkat.
“Melimpahnya panen cabai merah di wilayah Sumatera Utara menjadi pemicu anjloknya harga cabai merah saat ini,” ujarnya.
“Sejauh ini belum bisa dipastikan kapan harga cabai merah bisa kembali bersahabat dengan petani. Karena situasinya tengah terjadi panen raya,” sambungnya lagi.
Sumber: Tempo.co
Foto: Tempo.co, Antara
Comments ( 0 )