BTN Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Naik, setelah KPR Tumbuh Pesat
KABARINDO, JAKARTA - Pada akhir 2021 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, memiliki proyeksi pertumbuhan penyaluran kredit tahunan sebesar 6,5 persen.
Menurut Wakil Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, proyeksi tersebut dipatok perseroan, setelah pesatnya pertumbuhan segmen kredit pemilikan rumah (KPR).
"Pertumbuhan kredit sampai hari ini sekitar 6 persen. Mudah-mudahan (tumbuh) 6,5 persen sampai akhir tahun," ujar Nixon.
Nixon menambahkan, secara tahunan KPR subsidi masih menjadi salah satu segmen kredit yang mengalami pertumbuhan paling pesat, sekitar 10 persen.
Contohnya seperti menurut catatan BTN tentang pertumbuhan tinggi penyaluran kredit hunian dengan harga sekitar Rp200 juta hingga Rp600 juta.
"Kalau kita lihat demand-nya sendiri, sebulan terakhir saya keliling, bertemu beberapa developer, terutama size Rp 200 juta sampai Rp 600 juta, itu masih growth," tutur Nixon.
Meski begitu, hingga Oktober 2021 masih terjadi pertumbuhan negatif penyaluran kredit komersial BTN.
Menurut Nixon, hal tersebut sesuai dengan langkah para pengembang yang fokus memasarkan stok hunian yang ada dan tidak menarik kredit baru.
"Memang developer sebagian, yang middle ke bawah, masih menyelesaikan stok yang ada. Jadi dia enggak tarik kredit untuk ekspansi berikutnya," ucap dia.
Menurut Direktur Consumer and Commercial Lending BTN, Hirwandi Gafar, mengatakan pertumbuhan kredit perseroan hingga Oktober 2021 tumbuh enam persen.
"Pertumbuhan yang cenderung stabil pada tahun ini didukung oleh faktor eksternal maupun internal," kata Hirwandi.
Berdasarkan tren saat ini terhadap permintaan rumah saat ini, Hirwandi yakin tahun 2022 mendatang permintaan perumahan akan tetap tumbuh.
Faktor pemulihan ekonomi juga membuat proyeksi permintaan sektor perumahaan mengalami pertumbuhan tahun depan.
"Dengan menimbang faktor-faktor di atas, maka pada tahun 2022, kami proyeksikan pembiayaan perumahan dapat tumbuh di atas pertumbuhan tahun 2021 yang bertumpu pada pertumbuhan KPR subsidi maupun non subsidi," ucapnya.
Sumber: Kompas
Foto: Kompas
Comments ( 0 )