Lagi, Kecelakaan Kapal Migran di Yunani Tewaskan Belasan Orang
KABARINDO, ATHENA – Sedikitnya 13 orang tewas setelah sebuah kapal migran terbalik di Laut Aegea Jumat malam (24/12), menambah korban sebanyak 27 korban selama tiga hari dalam beberapa insiden terpisah di perairan Yunani.
Sebelumnya, 11 orang dipastikan tewas setelah perahu layar menabrak pulau berbatu di dekat pulau Antikythera, Kamis (23/12). Penjaga pantai mengatakan pada hari Jumat bahwa 90 orang yang selamat - 52 pria, 11 wanita, dan 27 anak-anak - diselamatkan setelah menghabiskan berjam-jam di pulau itu.
Dalam insiden terpisah, juga di hari Jumat, polisi Yunani menangkap tiga orang atas tuduhan penyelundupan dan menahan 92 migran setelah sebuah kapal pesiar kandas di wilayah selatan Peloponnese.
Operasi pencarian masih berlanjut di hari ketiga di Aegean tengah, di mana sebuah kapal yang membawa para migran tenggelam di dekat pulau Folegandros, menewaskan sedikitnya tiga orang. Tiga belas orang lainnya berhasil diselamatkan, dan para penyintas melaporkan bahwa sedikitnya 17 orang hilang. Pihak berwenang mengatakan para penumpang awalnya berasal dari Irak.
Kasus tenggelam makin sering terjadi karena penyelundup semakin menyukai rute berbahaya dari Turki ke Italia, yang menghindari pulau-pulau Aegean timur yang dijaga ketat Yunani yang selama bertahun-tahun berada di garis depan krisis migrasi negara itu.
Penjaga pantai mengatakan 62 orang diselamatkan setelah sebuah perahu layar terbalik Jumat malam sekitar 8 kilometer dari pulau Paros. Korban selamat mengatakan kepada penjaga pantai bahwa sekitar 80 orang telah berada di kapal.
Lima kapal patroli penjaga pantai, sembilan kapal pribadi, sebuah helikopter, dan sebuah pesawat angkut militer melanjutkan pencarian pada malam hari untuk mencari lebih banyak korban selamat, kata pihak berwenang, sementara penyelam penjaga pantai juga berpartisipasi.
Gerbang Masuk Imigran
“Orang-orang membutuhkan alternatif yang aman untuk penyeberangan berbahaya ini,” kata kantor Yunani dari Badan Pengungsi PBB, UNHCR, dalam sebuah tweet.
Yunani adalah titik masuk yang populer ke Uni Eropa bagi orang-orang yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Asia, Timur Tengah, dan Afrika.
Tapi kedatangan menurun tajam dalam dua tahun terakhir setelah Yunani memperpanjang tembok di perbatasan Turki dan mulai mencegat kapal masuk yang membawa migran dan pengungsi - sebuah taktik yang dikritik oleh kelompok hak asasi manusia.
Lebih dari 116.000 pencari suaka melintasi Mediterania untuk mencapai negara-negara Uni Eropa tahun ini pada 19 Desember, menurut UNHCR.
Badan tersebut mengatakan 55 persen bepergian secara ilegal ke Italia, 35 persen ke Spanyol, dan 7 persen ke Yunani, dengan sisanya menuju Malta dan Siprus. ***(Sumber: Euronews; Foto: AP)
Comments ( 0 )